Looking For Anything Specific?

ads header

Itaewon Class, Drama Korea yang Mengajarkan Banyak Hal Dalam Berbisnis


itaewon class

Itaewon Class adalah drama dari negeri ginseng dibintangi oleh Park Seo Joon sebagai Park Sae Ro Yi, Kim Dami sebagai Jo YI Seo, dan Kwon Nara sebagai Oh Soo Ah. Drama ini telah menamatkan episode terakhirnya pada akhir Maret lalu dan sukses meraih rating tinggi. Drama yang tayang di stasiun TV JTBC ini mengangkat berbagai tema kehidupan, antara lain perjuangan karir, persahabatan, dan kisah cinta. Namun, cerita yang paling ditonjolkan adalah kisah perjuangan Park Sae Ro Yi dalam membangun bisnisnya.

Ketika SMA, Sae Ro Yi harus pindah sekolah karena ayahnya harus pindah tempat kerja. Namun, pada hari pertamanya masuk sekolah, dia dikeluarkan karena memukul teman sekelasnya yang bernama Jang Geun Won. Sae Ro Yi memukulnya karena tidak tahan melihat dia membully teman sekelasnya. Jang Geun Won adalah pewaris perusahaan Jangga, perusahaan makanan nomer satu di Korea yang sangat berpengaruh, termasuk di sekolahnya. Oleh karena itu, pihak sekolah tidak bisa memberikan hukuman kepada Jang Geun Won, tetapi justru Sae Ro Yi yang dikeluarkan karena tidak mau berlutut meminta maaf atas tindakannya memukul Geun Won. Tak hanya itu, ayahnya pun kehilangan pekerjaan karena hal tersebut.

Kemalangan tidak berhenti di situ, ayah Sae Ro Yi mengalami tabrak lari dan meninggal. Pelakunya tak lain adalah Jang Geun Won. Tentu saja Sae Ro Yi murka karena hal itu sehingga dia menyerang Geun Won sekali lagi. Namun, lagi-lagi justru Sae Ro Yi yang dituntut bersalah atas penyerangan. Sedangkan Geun Won bebas karena ayahnya melindunginya. Sae Ro Yi dijebloskan ke dalam penjara.

Menjadi narapidana tidak menyusutkan semangatnya. Selama di penjara, dia membaca buku tentang pendiri Jangga dan bertekad ingin menyaingi Jangga. Hingga akhirnya, beberapa tahun setelah keluar dari penjara dia berhasil membuka kedai makan bernama DanBam. Namun, menjalankan bisnis bukanlah semudah membalikkan telapak tangan. Banyak tantangan yang dia hadapi, dia pun harus jatuh bangun menghadapi tekanan dari pihak Jangga yang ingin menjatuhkannya. Apakah Sae Ro Yi menyerah? Tentu saja tidak, karena itulah banyak pelajaran yang bisa dipetik dari drama ini. Berikut di antaranya:

1.  Jangan takut bermimpi walau harus mulai dari nol
Apakah kamu pernah membayangkan akan jadi apa seseorang dengan tingkat pendidikan tidak tamat SMA dan mantan narapidana? Jika melamar pekerjaan pasti akan banyak perusahaan yang menolak, atau bahkan tidak ada yang mau menerima. Mantan narapidana mendapat stigma negatif dari masyarakat, sehingga banyak mantan narapidana yang merasa rendah diri, apalagi dengan tingkat pendidikan yang rendah. Namun tidak begitu dengan Park Sae Royi. Dia tetap berani membangun mimpinya setelah keluar dari penjara walaupun harus mulai dari nol.

Begitu juga dengan pendiri Jangga yang bernama Jang Dae hee. Walaupun dia adalah tokoh antagonis yang serakah, tetap ada hal yang bisa dipelajari darinya. Jang Dae Hee adalah seorang anak dari keluarga miskin. Saat masih kecil, adiknya menanyakan mimpinya kelak, dia menjawab, “Ingin memiliki gedung 10 lantai,” tanpa ragu. Dia ingin membangun bisnis di bidang makanan agar keluarganya tidak kelaparan dan bisa makan enak. Park Sae Ro Yi dan Jang Dae Hee sama-sama mengajarkan bahwa tak perlu takut mempunyai mimpi yang tinggi, walaupun banyak orang menertawakan. Namun, tentu saja harus diiringi dengan kerja keras untuk mewujudkannya.

2. Latar belakang dan masa lalu bukanlah hambatan dalam meraih sukses
Park Sae Royi, seorang laki-laki yang tidak tamat SMA dan mantan narapidana. Banyak orang yang merendahkannya karena latar belakangnya itu. Masa kelam tersebut tidak membuatnya menyerah. Park Sae Ro Yi justru memanfaatkan waktunya di dalam penjara untuk belajar. Hingga akhirnya dia berhasil membuka sebuah kedai beberapa tahun setelah keluar dari penjara. Dari satu kedai kecil tersebut dia bisa mengembangkannya menjadi perusahaan besar.

3.  Dalam berbisnis jangan hanya fokus dalam mencari keuntungan hingga menghalalkan segala cara
Prinsip Park Sea Ro Yi dalam berbisnis adalah manusia dan kepercayaan. Dia tidak hanya fokus untuk mencari profit saja. Namun, dia lebih mengedepankan hubungan baik antar sesama dan membangun kepercayaan kolega serta pelanggannya. Dengan begitu, profit akan mengikuti dengan sendirinya.

Berbeda dengan Jang Dae Hee yang hanya mengejar keuntungan dalam berbisnis hingga memakai segala cara, bahkan tega membuang anaknya sendiri demi menyelamatkan perusahaan. Namun, pada akhirnya justru perusahaannya jatuh karena keserakahannya sendiri.

 4.  Perlu orang-orang yang kompeten dan mau kerja keras dalam membangun bisnis
Kesuksesan yang diraih Park Sae Ro Yi tak lepas dari peran orang-orang di sekitarnya. Dia mempunyai pegawai sekaligus teman yang selalu ada dan mendukungnya. Jo Yi Seo adalah manajernya yang sangat kompeten dan banyak membantunya. Dia sangat berperan dalam membuat konsep kedai dan membuat media promosi yang kekinian hingga kedai DanBam banyak dikenal.

Selain itu, juga terdapat Lee Ho Jin yang merupakan seorang manajer investasi. Dia banyak membantu Park Sae Royi dalam mengatur keuangan dan investasinya di saham sehingga mendapat untung besar.  Oleh karena itu, jika ingin mulai berbisnis perlu belajar dan bekerja sama dengan orang-orang yang kompeten.

5.  Harus membuat tujuan dan rencana yang jelas saat memulai bisnis
Ketika keluar dari penjara, Park Sae Ro Yi sudah mempunyai rencana yang matang terkait hidupnya. Dia sudah merencanakan kapan akan mulai membuka kedainya dan apa yang akan dia lakukan selama waktu itu. Dia juga mempunyai tujuan yang jelas dengan bisnisnya, yaitu ingin menjadikan bisnisnya menjadi sebuah merk dan bisnis waralaba. Walaupun awalnya banyak yang meragukan, tetapi Park Sae Ro Yi tetap tidak ragu. Baginya, tidak masalah jika dia mencapainya secara perlahan dan membutuhkan waktu yang lama.

6.  Walaupun perlahan, yang penting ada kemajuan
Kesuksesan Sae Ro Yi dalam membangun bisnisnya tidak ditempuh dalam waktu singkat. Bahkan dia pernah disepelekan oleh Jang Dae Hee karena hanya mampu membuka satu kedai kecil dalam waktu 10 tahun (bukan waktu yang sebentar bukan?) Namun, hal itu tidak mengganggu Sae Ro Yi, baginya tak apa jika membutuhkan waktu yang lama, yang penting tetap berprogress. Kalau kata orang Jawa mungkin “alon-alon waton kelakon”.

Dari drama ini kita bisa mengetahui bahwa membangun sebuah bisnis tidaklah mudah. Harus siap dengan setiap tantangan, persaingan, konflik internal, dan kerugian pada awal membuka bisnis. Oleh karena itu, perlu perhitungan secara matang sebelum memulai sebuah bisnis.

Post a Comment

4 Comments

  1. alon alon weton kelakon ����

    ReplyDelete
  2. Saya baru namatin drama ini pekan lalu. Duh bagus banget ceritanya. Park Seo Joon kalau milih drama selalu bagus2 jalan ceritanya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, tp yg secretary kim saya ngga nonton sih hihi

      Delete