"Misi, pakeeeett!" teriakan kurir terdengar sampai ke kamar.
Suamiku langsung keluar menyambut paket yang sudah kunanti. Aku kira paketnya baru sampai setelah lebaran, ternyata sebelum lebaran sudah mendarat dengan selamat di rumah. Mungkin para kurir itu lembur sebelum lebaran. Terima kasih untuk para kurir ekspedisi.
"Pesen apa lagi, deh?" selidik suamiku.
"Ini novel," jawabku sambil cengengesan.
Lebaran tahun ini nggak mudik lagi, bingung kan mau ngapain di rumah? Daripada bengong, lebih baik diisi dengan kegiatan yang lebih berfaedah, misalnya baca buku. Toh, mau silaturahmi nggak bisa juga. Dulu, waktu masih single, aku bisa menyelesaikan satu novel sekali duduk. Sekarang, paling cuma bisa baca beberapa bab, mengisi me time di sela-sela mengerjakan pekerjaan rumah. Kali ini aku akan membagikan rekomendasi novel yang kubaca waktu libur lebaran lalu. Check it out.
Tentang Kekasih Semusim
Novel ini adalah novel ke-empat Dini Fitria yang terbit Bulan April 2021. "Kekasih Semusim", ketika membaca judul ini, awalnya aku berpikir ini adalah novel roman yang klasik, seperti novel romansa pada umumnya.
Sampai suatu hari, aku ikut IG live bersama Kak Dini. Di sana, Kak Dini menjelaskan bahwa di dalam novel ini ada kisah nyatanya, sejarah seorang eksil dari Indonesia. Beliau terpaksa menetap di Praha karena tidak bisa pulang ke tanah air.
Latar cerita yang berada di Praha juga membuat novel ini semakin menarik, rasanya seperti baca buku sambil jalan-jalan walau hanya dalam angan, hahaha. Membaca novel setebal 412 halaman jadi tidak terasa panjang karena setiap bab mengundang rasa penasaran. Memangnya, ceritanya tentang apa sih? Simak sinopsisnya di bawah ini.
Sinopsis Kekasih Semusim
Ada 4 tokoh yang diceritakan di novel ini, yaitu:
1. Kanaya, seorang mahasiswi tingkat akhir yang juga berprofesi sebagai seorang vlogger dan influencer.
2. Nina, ibunya Kanaya. Single parent yang berprofesi sebagai penulis.
3. Reno, pacarnya Kanaya yang umurnya terpaut jauh, sampai ada yang menyangka bahwa ia adalah bapaknya Kanaya.
4. Eyang Yono, narasumber yang diwawancarai Nina untuk menulis bukunya.
Gaya hidup Kanaya berubah drastis sejak ia menjalin hubungan dengan Reno. Harga barang yang melekat di badannya jika ditotal mungkin bisa puluhan atau ratusan juta. Banyak yang mengira ia menjadi sugar baby-nya om-om. Netizen pun mulai berkomentar negatif di media sosialnya.
Nina juga mulai curiga kepada putrinya, tetapi Kanaya selalu bilang bahwa itu hasil jerih payahnya dan dari sponsor. Kanaya memang belum bernyali untuk menceritakan tentang kekasihnya kepada ibunya. Nina tidak mengizinkan Kanaya punya pacar. Bagi Nina, cinta hanya akan membuatnya sengsara. Kanaya tidak mengerti apa alasan di balik keyakinan ibunya itu. Sebagai anak, ia hanya menurut dan tidak pernah menghiraukan setiap lelaki yang mendekatinya.
Namun, kali ini berbeda. Reno memberikan kasih sayang dan perhatian yang selama ini ia butuhkan. Ia merasa utuh dan amat bahagia bersama Reno. Kanaya pun menutup telinga dari petuah ibu dan terpaksa sering berbohong tentang Reno.
Rahasia ibu dan anak gadis itu perlahan terkuak ketika mereka traveling ke Praha. Nina harus mewawancari Eyang Yono yang tinggal di Praha. Sementara itu, Kanaya mengerjakan proyek traveling untuk vlognya dan ingin menemui kekasihnya yang juga sedang berada di Eropa, tentu saja ia harus kucing-kucingan dengan ibu tiap akan bertemu Reno.
Satu kebohongann harus ditutup dengan kebohongan lain, begitulah yang terjadi kepada Kanaya demi merahasiakan Reno dari ibunya. Namun, sepandai apa pun menyembunyikan bangkai, lama-lama tercium juga. Ibunya mulai curiga karena ia sering "menghilang". Hingga akhirnya Kanaya tidak tahan dan mengumpulkan nyali untuk mempertemukan Reno dan ibunya.
Sayang, acara pertemuan yang sudah direncanakan Kanaya gagal total, membuat Kanaya semakin marah kepada ibunya. Namun, di situlah rahasia ibu mulai tersingkap. Sedikit demi sedikit Nina mulai membuka tabir rahasia yang selama ini ia pendam sendiri. Hal itulah yang membuat Kanaya menentukan langkah untuk hubungannya.
Apa, sih, yang terjadi di antara mereka bertiga? Sebenarnya, aku mau saja menceritakannya di sini. Namun, ada sebagian orang yang nggak suka spoiler, jadi aku sarankan kalian beli dan baca sendiri saja novel ini, oke?
Hal yang Aku Sukai dari Novel Kekasih Semusim
Semakin menua, selera bacaanku pun berubah. Zaman sekolah dulu, demen banget baca teenlit yang isinya kisah cinta anak anak SMA dan sejenisnya. Sekarang aku jarang membaca novel romansa yang klise. Mungkin karena aku sudah tersadar bahwa ekspektasi kehidupan romantis di novel tidak seindah kenyaataannya, plaakk.
Namun, ada yang berbeda dari novel ini. Ceritanya tentang ibu dan anak perempuannya, di mana aku juga punya anak perempuan yang masih kecil. Dan banyak nilai plus lainnya dari novel Kekasih Semusim.
1. Belajar Sejarah
Jangan bayangkan baca buku pelajaran sejarah zaman sekolah ya. Di novel ini ada kisah Soegeng Soeyono atau akrab dipanggil Eyang Yono. Beliau adalah salah satu eksil 1965. Mungkin tak banyak yang tahu tentang kisah para eksil ini. Aku pun demikian, hanya tahu peristiwa G30S PKI yang menjadi pokok cerita di buku sejarah.
Di balik peristiwa berdirinya orde baru Soeharto, ada puluhan mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di luar negeri tidak bisa pulang ke Tanah Air. Salah satunya adalah eyang Yono yang saat itu sedang kuliah di Praha. Kalaupun bisa pulang, maka tak ada jaminan hidupnya akan selamat. Status kewarganegaraan Eyang Yono dicabut. Karena itu, beliau menetap di Praha hingga sekarang.
"Cah ayu, don't search for someone who will make you happy. Make yourself happy and then, dind someone." -Nasihat Eyang Yono kepada Kanaya-
Beliau menikah dengan perempuan Praha dan membangun keluarga di sana. Hanya sekali beliau pulang ke Indonesia, yaitu saat pemerintahan Soeharto mulai runtuh. Walaupun begitu, rasa cinta tanah air masih begitu melekat di jiwa Eyang Yono. Bukti kecilnya adalah beliau sering mengenakan baju batik dan topi dengan lambang burung garuda. Tak hanya sejarah pilu tentang Eyang Yono, tetapi petuah beliau juga tertuang di buku ini, disampaikan melalui dialog para tokoh.
"Menjadi orang tua memang tidak mudah, tetapi menjadi anak itu kadang jauh lebih sulit.Banyak orang tua yang ingin menitipkan mimpi-mimpi mereka kepada anaknya, tetapi lupa kalau anaknya bukan mereka. Kita hanya bisa mengantarkan mereka kepada versi terbaik sebagai manusia. selebihnya, biar mereka yang memilih." -Eyang Yono kepada Nina-
Tidak hanya kisah Eyang Yono, Kak Dini juga menceritakan sejarah di balik bangunan unik di Praha. Misalnya kisah tentang Mozart sang maestro musik. Walaupun topiknya tentang sejarah, jangan khawatir kamu akan bosan ketika membaca. Kak Dini mengemas setiap kisah sejarah dengan apik, melalui dialog para tokoh. Sungguh membuka wawasan.
2. Pelajaran Parenting yang Tersirat
Membaca keruwetan hubungan Kanaya dan ibunya yang penuh rahasia membuatku gemas. "Aduh, masalah utama ibu-anak ini adalah di komunikasi," begitu aku membatin. Nina terkesan sangat mengatur hidup Kanaya tanpa dasar yang jelas. Padahal, niatnya baik, untuk menjaga Kanaya.
Kanaya yang hidup tanpa seorang ayah sejak kecil sangat merindukan kasih sayang dari laki-laki. Mungkin karena itu ia merasa nyaman ketika mempunyai kekasih yang usianya terpaut jauh. Namun, hal itu tidak membenarkan sikapnya yang membohongi ibunya.
Di sini, aku belajar bahwa cara berkomunikasi dengan anak adalah penting. Mendengarkan anak berbicara, dengan menjadi pendengar yang baik juga penting. Jika setiap anak ingin berbicara atau bercerita, lalu kita sebagai orang tua langsung memberikan ceramah lebih dari tujuh menit, pasti anak merasa dihakimi, bukan? Setelahnya, pasti anak malas curhat lagi.
3. Jalan-jalan dalam Angan
Latar novel ini adalah Praha, Republik Ceko yang berada di Eropa Timur. Aku yang belum pernah ke luar negeri selama ini hanya bisa menonton atau membaca di buku saja untuk mengenal negara-negara lain. Di novel ini, Kak Dini menggambarkan lokasi-lokasi wisata di Praha dan sekitarnya dengan apik.
Beberapa waktu lalu, aku sempat ikut kelas menulis daring yang salah satu pematerinya adalah Kak Dini. Di sana, kak Dini menjelaskan tentang teknik "showing", menjelaskan dengan sesuatu agar pembaca bisa ikut merasakan. Nah, membaca novel ini aku seperti disuguhkan banyak contohnya. Kak Dini menjelaskan suatu tempat dengan detail. Bahkan jika itu hanya berupa jembatan, kita bisa merasa sedang berdiri di atasnya.
Tak hanya tentang tempat, tetapi juga tentang perasaan. Bagaimana perasaan para tokoh benar-benar digambarkan agar pembaca seolah ikut merasakan. Tak heran novelnya cukup tebal, tetapi tak membosankan.
Kesan Terhadap Kekasih Semusim
Kekasih Semusim adalah novel Dini Fitri yang pertama kubaca. Setelah membaca novel ini, aku jadi tertarik membaca novel Kak Dini yang lain. Ssst, kabarnya novel Kak Dini yang sebelumnya akan difilmkan, lho.
Kisah romansanya cukup antimainstream, walaupun hubungan antara Reno, Kanaya, dan Nina hampir bisa aku tebak di awal. Kok hampir? Iya, karena di awal aku punya dua tebakan dan ternyata salah satunya benar. Apa itu? baca sendiri yaaa...
O iya, keuntungan novel ini ternyata disumbangkan untuk aksi kemanusiaan dan edukasi. Jadi, bisa dibilang membeli novel ini bisa sembari beramal. Jadi, tunggu apalagi? Segera pesan novelnya, bisa melalui instagram Kak Dini @diary.dinifitria.
Terima kasih sudah membaca ulasan ini.
0 Comments