Looking For Anything Specific?

ads header

Ide Kegiatan di Rumah Agar Tetap Aktif dan Update Selama Pandemi

ide kegiatan di rumah



Setahun lalu, kita, masyarakat Indonesia masih bisa bikin guyonan tentang covid. "Orang Indonesia udah kebal, dikerokin, pake minyak angin, sama minum teh anget juga sembuh." Candaan senada ini banyak berkeliaran di beranda media sosial. Saat Indonesia masih 0 kasus (yang sangat diragukan oleh WHO), sementara negara-negara lain sudah kalang-kabut.

Setahun kemudian, sekarang, keadaan seperti jungkir-balik. Negara lain sudah mulai bisa mengatasi, tetapi sepertinya Indonesia mengalami endless first wave. Selama itu pula aku memutuskan untuk tidak bepergian, termasuk pulang kampung. Semua aktivitas aku lakukan di rumah. 

Emang di rumah terus nggak bosan? Ada kalanya rasa bosan datang. Namun, coba kita tengok sejarah, pada masa pandemi flu Spanyol, tahun 1918 dulu. Kondisi perang, ada pandemi pula, nggak kebayang kalau itu terjadi sekarang. Teknologi yang sudah sangat canggih membuat kondisi pandemi sekarang jauh lebih mending daripada ketika flu Spanyol dulu.

Setidaknya, kita bisa mendapat informasi tentang pandemi yang sedang terjadi. Selain itu, teknologi juga sangat membantu kita untuk bisa beraktivitas dari rumah. Berikut beberapa ide kegiatan di rumah agar tetap aktif dan update selama pandemi:

1. Belajar hal baru dengan ikut kelas atau kursus online

Selama pandemi, kelas dan kursus online makin menjamur. Berbagai jenis kelas tersedia, mulai dari kelas menulis, memasak, fotografi, tahsin, tahfidz, dan banyak lagi. Sebelum pandemi pun aku sudah tahu ada beberapa kelas online, misalnya kelas menulis. Siapa sangka pandemi membuat kelas online makin banyak, baik yang gratis ataupun berbayar.

Selama pandemi, aku mulai ngeblog lagi dan ingin serius, bukan sekadar pelarian sesaat. Oleh karena itu, aku ikut beberapa kelas ngeblog, antara lain mentoring di Institut Ibu Profesional, ISB blog course bersama Teh Ani Berta, dan kelas SEO moms. 

Selain kelas ngeblog, aku juga mencoba hal baru yang dulu aku anggap sebagai kelemahanku, yaitu kelas digital design, belajar menggambar digital menggunakan aplikasi medibang. Aku yang nggak punya jiwa seni ini ternyata menikmati proses menggambar, walaupun hasilnya masih seperti gambar anak TK wkwk. Selain belajar menggambar digital, aku juga belajar desain dengan canva. Kalau ini, aku belajar di kelas ISB juga, ikut kelas ngeblog dapat bonus kelas canva.

Berkat kelas-kelas online ini aku punya kegiatan yang berfaedah walaupun di rumah saja. Selain menambah skill, tentunya menambah kenalan dan koneksi.

2. Ikut seminar online

Selain kelas dan kursus, aku juga ikut banyak seminar online alias webinar. Yang paling sering aku ikuti adalah webinar kesehatan dan parenting. Beruntungnya, banyak webinar kesehatan yang berSKP gratis wkwk. SKP ini dibutuhkan oleh para tenaga kesehatan untuk memperpanjang STR (semacam surat izin untuk bekerja atau praktik). 

Biasanya, seminar berSKP yang diadakan offline biayanya ratusan ribu. Nah, selama pandemi ini banyak seminar medis gratis yang berSKP. Tentu saja aku nggak mau menyia-nyiakannya. Bukan cuma demi SKP, juga demi mengupdate ilmu kedokteran yang terus berkembang. Apalagi tentang covid-19 ini, penyakit baru yang masih dalam penelitian sehingga harus rajin update hasil riset terkini.

Selain seminar medis, aku juga ikur webinar tentang parenting dari codomo challenge, webinar pengembangan diri dari psikolog, dan workshop anger management dari Dandiah care center. Sepertinya, tiap buka instagram dan ada informasi webinar yang menarik aku langsung daftar. hehe.

Selain dengan seminar online, kita juga bisa nonton youTube atau mendengar podcast untuk mencari konten yang bermanfaat.

3. Bergabung dengan komunitas

Sebelum pandemi, aku sudah bergabung dengan komunitas Ibu Profesional. Setelah pandemi datang, aku bergabung lagi dengan dua komunitas blogger, yaitu ISB dan SEO moms. Alasanku bergabung dengan komunitas tersebut adalah untuk memperdalam pengetahuan tentang blog. 

Namun, setelah nyemplung, bukan hanya itu yang aku dapat. Aku jadi kenal banyak blogger Indonesia dan berkesempatan mengikuti kegiatan yang bermanfaat. Misalnya saja kegiatan yang diadakan komunitas ISB, yaitu ODOP, sharing, dan beberapa proyek yang bekerja sama dengan pihak lain seperti IDN Pictures, Oreon.id, dan Coaction.

Bergabung dengan komunitas membuat wawasanku semakin luas, ternyata yang aku tahu selama ini hanya seujung kuku.

4. Mencoba hobi baru

Cara untuk mengetahui suatu kegiatan cocok atau tidak untukku adalah dengan mencobanya, trail and error. Selama pandemi aku sudah mencoba beberapa hobi baru, yaitu ngeblog, bercocok tanam dengan hidroponik dan tanah, memonetisasi masakan dengan open order ke kantor suami, desain digital, memelihara kucing, dan membuat video. 

Dari beberapa kegiatan itu, yang masih bertahan hingga sekarang adalah ngeblog, desain digital (lebih sering dengan canva), kucing, memasak untuk keluarga saja, dan kadang membuat video tapi nggak sempat ngedit.

Dengan kegiatan yang menyenangkan, di rumah saja tidak terasa membosankan. Bahkan kadang nggak kerasa udah malam lagi. Aku sampai dijuluki pengacara oleh suamiku (pengangguran banyak acara) wkwkw. Enak saja ngatain pengangguran, huft!


5. Reuni bersama teman secara online

Banyak platform untuk berkumpul secara online. Bukan hanya untuk pertemuan formal saja, aku pernah melihat ada yang memanfaatkan zoom untuk nobar aliaas nonton bareng, menarik bukan? Asal jangan dipakai yang aneh-aneh saja sih, seperti film host, memanggil arwah bersama secara online. Duh serem.

Berhubung aku hidup di perantauan yang jauh dari sanak saudara dan handai taulan, jadi ngobrol melalui video call atau chat sudah biasa untukku. Oleh karena itu, nggak ada jadwal khusus untuk ketemuan, misalnya via zoom. Hmm, sebenarnya ada satu kelompok pertemanan yang berwacana reuni via zoom, tapi sampai sekarang belum terwujud.  

Kesibukan masing-masing dan perbedaan jadwal adalah alasan klasiknya. Apalagi banyak di antara kami yang sudah jadi emak-emak dan beberapa adalah dokter dengan jadwal kerja shift. Jadi, akhirnya kami ngobrol via grup WA saja.


Dengan canggihnya teknologi, kita tetap bisa bersosialisasi walaupun di rumah saja. Ada banyak hikmah yang bisa dipetik dari kemalangan yang sedang terjadi sekarang. Walaupun begitu, aku sangat berharap pandemi cepat teratasi, teman-teman juga, kan?  Jadi, bagaimana teman-teman bersosialisasi dan apa ide kegiatan di rumah agar tetap produktif dari rumah? Share, yuk!

Post a Comment

1 Comments

  1. yang sekarang sedang ingin kulakukan adalah belajar kelas online dan seminar online. waktu tahun kemarin, pandemi lebih banyak aku lewati dengan merasa stress dan depresi. jadinya malah nggak dapat apa-apa. semoga tahun ini bisa kulewatkan dengan lebih bermanfaat :D salam kenal ya mbak :D

    ReplyDelete