Setiap mengikuti kelas atau sharing tentang menulis, salah satu poin yang selalu disebut adalah tentang konsisten. Sebenarnya bukan hanya menulis, tetapi untuk setiap hal. Jika ingin menjadi lebih baik dan terampil dalam suatu bidang, maka harus konsisten untuk berlatih. Tidak ada yang terlahir langsung menjadi ahli, tetapi harus melalui proses.
"Great man are not born great, they grow great" -Mario Puzo-
Begitu juga dengan ngeblog, jika ingin menjadi blogger profesional maka harus meningkatkan jam terbang. Konsisten ini juga yang masih menjadi masalahku. Aku belum bisa konsisten untuk rutin membuat tulisan di blog. Alasannya pun klasik, tidak ada ide. Ujung-ujungnya malah rebahan dan nonton drakor saja. Padahal jika diniatkan dan dipaksakan, ide-ide akan bermunculan.
Karena itulah aku mencoba mendaftar untuk bergabung dengan komunitas One Day One Post (ODOP). Siapa tahu jika ada teman seperjuangan akan meningkatkan semangatku untuk menulis setiap hari, agar blogku tidak sepi dan menjadi sarang makhluk astral.
Ternyata di komunitas ODOP tidak hanya mendapat tugas untuk membuat tulisan setiap hari. Namun, juga ada materi-materi yang sangat bermanfaat dengan narasumber ahli, sayang sekali untuk dilewatkan. Seperti materi pertama kemarin tentang "writing for healing" yang diberikan oleh seorang psikolog.
Nah, agar bisa terus bergabung dan banyak belajar bersama komunitas ODOP maka harus lulus dong. Jadi, aku perlu membuat strategi agar tidak terdepak dari komunitas ini.
Strategi Agar Konsisten Menulis dan Lulus Komunitas ODOP
Bagiku bergabung dengan komunitas ODOP adalah suatu tantangan. Bagaimana tidak? Sebelumnya aku paling hanya mengupdate blog sebanyak 4-5 tulisan sebulan. Sedangkan di komunitas ini dituntut untuk menulis setiap hari. Jadi, apa strategi yang kususun? Simak ceritanya di bawah:
1. Memperbaiki manajemen waktu
Sebagai emak-emak yang juga punya pekerjaan rumah bejibun, aku perlu menata ulang prioritas kegiatanku sehari-hari. Apalagi aku juga sok sibuk dengan ikut berbagai komunitas dan kelas ngeblog lainnya. Jika semua kelas memberikan tugas di waktu yang sama maka semaputlah aku perlu mengatur waktuku dengan baik. Jangan sampai anak dan suami telantar karena aku sibuk mengerjakan tugas komunitas atau kelas yang aku ikuti. Bisa-bisa aku didemo kalau begitu.
Semua orang mendapatkan jatah waktu yang sama, 24 jam. Yang berbeda adalah bagaimana cara mengatur dan menggunakan waktunya tersebut. Aku sendiri masih mencoba-coba bagaimana mengatur waktu yang pas agar tidak ada yang keteteran. Selain itu aku juga mencatat tugas yang perlu dikerjakan dan aku kerjakan dari yang paling mendesak atau mepet deadline.
Ada dua kenikmatan yang manusia banyak tertipu dengan keduanya, yaitu nikmat sehat dan waktu luang. -HR. Bukhari
2. Membuat content plan
Alasan paling klasik kenapa jarang menulis adalah tidak ada ide. Jadi, aku mencoba membuat content plan untuk seminggu ke depan. Jika muncul ide baru, bisa untuk tulisan selanjutnya. Kebetulan sekali dari workshop ngeblog bersama Teh Ani Berta yang juga sedang aku ikuti membahas tentang content plan, jadi bisa langsung dipraktikkan.
Namun, apalah artinya ide terus mengalir tapi tidak punya waktu untuk mengeksekusi. Jadi, kembali lagi ke poin pertama yaitu manajemen waktu. Yok kamu bisa yok.
3. Fokus, kuatkan tekad dan menjauhkan segala godaan
"Lanjutin tuh prison playbooknya, nangung 2 episode lagi"
"Tidaaak, jangan Wiwit! Nulis dulu buat ODOP, kerjain tugas ISB sama kelas SEO."
Bisikan di atas seakan terngiang-ngiang. Setan dan malaikat sepertinya berbisik ke telingaku dan berlomba-lomba untuk menarik perhatianku, terutama setelah aku selesai mengerjakan pekerjaan domestik.
Rebahan sambil nonton drakor memang sangat menarik. Namun, jika aku sudah membuka aplikasi untuk nonton maka rawan untuk kebablasan. Jadi, tutup dulu semua hal yang bisa menggoda dan mengganggu fokus. Kalau diingat-ingat, sepertinya dari kemarin aku belum nonton lagi. Wah suatu prestasi.
Jadi, kombinasi dari manajemen waktu, ide menulis, dan fokus adalah strategiku agar bisa lulus komunitas ODOP. Semoga saja bisa konsisten sampai akhir dan seterusnya.
Harapanku Terhadap Komunitas ODOP
Ketika bergabung bersama komunitas pasti ada harapan yang ingin diraih. Begitu juga ketika aku bergabung dengan komunitas ODOP.
1. Menambah koneksi
Ternyata banyak sekali yang bergabung dengan komunitas ini dari berbagai background. Ada juga para mastah menulis dan ngeblog. Saking banyaknya, setiap buka grup pasti chatnya sudah ratusan sehingga aku tidak sanggup lagi untuk manjat, jadi ya pakai lift saja deh.
Aku jadi tahu nama-nama para blogger lain. Ketika blogwalking pun bisa menambah insight dan memunculkan ide-ide baru. Jadi, memang enaknya ngeblog itu ada temannya. Dengan begitu bisa saling berbagi pengetahuan dan bertanya jika ada yang kurang mudeng.
2. Belajar tentang menulis khususnya ngeblog
Sebagai blogger pemula aku masih perlu banyak belajar tentang teknis menulis dan teknik ngeblog. Katanya dengan bergabung di komunitas ODOP akan ada banyak materi belajar. Aku berharap bisa belajar teknik menulis yang bagus dan teknik ngeblog dari yang lebih ahli.
3. Mendapat motivasi agar konsisten menulis
Ada kalanya mood dan motivasi menulis menguap begitu saja. Entah karena pengaruh hormonal atau faktor eksternal yang mengganggu pikiran. Untuk itu aku perlu berjamaah agar ketika ada yang down bisa saling menyemangati. Melihat orang lain rajin menulis juga akan membuatku termotivasi. Jadi, semoga dengan bergabung di komunitas ODOP aku semakin termotivasi dan semangat menulis. Yah semoga saja bisa bertahan dan lulus.
4 Comments
seorang ibu yg hebat bagus banget ....
ReplyDeleteSuka banget sama blognya tampilannya uwuuuw, semangat terus yaa kak
ReplyDelete#Ada kalanya mood dan motivasi menulis menguap begitu saja.
ReplyDeleteBetul banget ini.
Semoga bisa terjaga konsistensinya ya mbak.
ReplyDelete