Bagaimana kabarnya setelah sekitar tiga
bulan stay at home? Apakah lemah, letih, lesu, dan pucat? Jika iya, maka
segera periksa ke dokter, siapa tahu Anda anemia. Pastinya sudah kangen
beraktivitas di luar seperti dulu, jalan-jalan, kumpul dengan teman, dan olahraga
bareng kan?
Pandemi covid-19 sangat
mempengaruhi kehidupan sehari-hari, termasuk olahraga. Yang dulu biasanya rajin
gowes puluhan kilometer, jogging keliling kompleks, dan ngegym terpaksa harus mengganti dengan
olahraga yang bisa dilakukan di rumah demi mencegah penularan.
Setelah menerapkan PSBB dan mengimbau masyarakat untuk tetap di rumah, akhirnya kini pemerintah mulai menerapkan new normal atau kenormalan baru di beberapa daerah. Beberapa fasilitas umum seperti mall, transportasi umum, dan sarana olahraga mulai dibuka secara bertahap.
Eits, bukan berarti bisa kongkow atau nongkrong
rame-rame seperti sedia kala ya. Walaupun sudah new normal tapi jumlah kasus
covid-19 terus bertambah dan belum ada tanda-tanda mulai tertangani dengan baik,
sehingga stay at home masih pilihan terbaik. Jika sesekali ingin olahraga di
luar, bisa disiasati dengan menerapkan tips aman berolahraga di era new normal.
Semua orang pasti tahu bahwa
olahraga bermanfaat untuk kebugaran dan kesehatan tubuh. Jadi, nggak mau kan
justru bawa penyakit karena tertular virus saat olahraga? Alih-alih tambah
sehat, justru jatuh sakit, duh jangan sampai deh. Memasuki era new normal, kita
tetap harus melaksanakan protokol kesehatan untuk mencegah penularan covid-19.
Tips aman olahraga di era new normal
Beberapa hari ini saya lihat di
media sosial dan berita, orang-orang sudah mulai berolahraga di luar. Di
lingkungan saya pun sudah banyak yang gowes. Ada yang
pakai masker, ada pula yang tidak. Perkara ini sepertinya terbagi menjadi dua
mazhab, pakai masker vs tidak pakai masker saat olahraga. Perdebatannya di
media sosial pun masih berlanjut hingga sekarang. Jadi yang mana yang benar?
Walaupun sudah masuk new normal,
olahraga di rumah adalah tetap yang paling aman. Agar lebih semangat dan
menyenangkan, ajak anggota keluarga untuk olahraga bersama. Sekarang sudah
banyak channel youtube olahraga yang bisa dilakukan di rumah misalnya yoga,
senam, dan zumba. Pilih olahraga yang biasa dilakukan agar tetap lancar walaupun
tanpa instruktur nyata.
Namun, jika sudah sangat mentok ingin olahraga di luar, berikut beberapa panduan dari perhimpunan dokter spesialis kedokteran olahraga dan tips aman olahraga di tempat umum, di era new normal:
1. Cari tempat yang tidak terlalu ramai
Berolahraga di
tempat umum yang ramai, bersama orang lain yang tidak dikenal bisa meningkatkan
risiko penularan. Pilihlah tempat yang tidak terlalu ramai sehingga tetap bisa
menjaga jarak dengan orang lain. Olahraga di pagi hari ketika belum banyak
orang keluar rumah bisa menjadi pilihan, selain itu udara juga masih segar.
Saat olahraga, hindari berkerumunan dan terlalu dekat dengan orang lain apalagi yang tidak dikenal. Jika saat jogging berpapasan dengan orang lain, maka jaga jarak minimal 2 meter. Sedangkan untuk bersepeda, jaga jarak minimal 20 meter dari orang lain yang bersepeda.
3. Bawa peralatan olahraga sendiri dan jangan pinjam-meminjam
Hindari saling
meminjamkan alat olahraga misalnya matras, handuk, juga hindari berbagi minuman
dari botol yang sama. Saling meminjam peralatan dan berbagi minuman dari botol
yang sama bisa menjadi media penularan virus. Oleh karena itu, siapkan dan bawa
peralatan olahraga sendiri ya. Setelah selesai olahraga segera bersihkan
pakaian dan peralatan yang dipakai.
Ketika olahraga
di fasilitas umum, hindari memegang permukaan peralatan dan sarana umum. Kita
tidak tahu apakah peralatan tersebut bersih atau tidak. Jika terpaksa harus
memegang sarana umum, segera cuci tangan atau bersihkan dengan hand sanitizer.
Ketika keluar
rumah, sebaiknya selalu bawa hand sanitizer untuk berjaga-jaga jika tidak
menemukan tempat cuci tangan dan sabun. Olahraga di luar sangat tinggi
kemungkinannya tangan kita terkontaminasi oleh kuman atau virus. Jadi selalu
bawa hand sanitizer ketika olahraga di luar ya.
Olahraga tanpa pakai masker saja bisa membuat ngos-ngosan, apalagi olahraga memakai masker, bisa eungap, sesak napas. Jika situasi aman untuk tidak memaki masker, maka sebaiknya memang olahraga tanpa memakai masker. Misalnya olahraga di tempat yang sepi, hanya ada dirimu seorang, maka tidak apa-apa tidak memakai masker. Namun, jika ada orang lain di tempat kamu olahraga, maka segera pakai masker ya.
Jangan sampai terhindar dari sesaknya pakai masker tapi malah sesak napas kena covid-19 gara-gara tidak memaki masker saat olahraga.
Hal yang perlu diperhatikan jika olahraga memakai masker
Pro kontra memakai masker saat olahraga masih sangat panas diperbincangkan. “Katanya bahaya olahraga pakai masker, bisa kena serangan jantung,” begitu kabar yang beredar.
Memakai masker memang membuat bernapas tidak sebebas tanpa masker. Oleh karena itu, saat olahraga memakai masker jangan terlalu memaksakan diri. Ketahui kekuatan diri masing-masing. Jika sudah terasa sesak, maka turunkan intensitas olahraga atau istirahat dulu. Tidak perlu ngoyo. Yang dicari dari olahraga adalah sehat bukan?
Jadi bagaimana caranya tahu intensitas olahraga? Cara sederhana berikut bisa digunakan:
- Intensitas ringan: dapat berbicara dan bernyanyi ketika berolahraga tanpa terasa sesak. Misalnya jalan kaki.
- Intensitas sedang: bisa berbicara tapi tidak bisa bernyanyi. Contohnya jogging ringan.
- Intensitas berat: ngos-ngosan, terengah-engah saat olahraga, berbicara pun terbata-bata.
Nah, jika harus memakai masker saat olahraga, yang direkomendasikan adalah olahraga dengan intensitas ringan atau sedang. Jangan dipaksakan olahraga intensitas berat jika tidak kuat, alih-alih sehat malah masuk IGD kan gawat.
Beberapa tips
aman olahraga di era new normal di atas bisa diterapkan jika ingin olahraga di
luar. Jadi, kini tak perlu bingung lagi ya harus pakai masker atau tidak saat
olahraga. Perlu diingat bahwa yang paling aman adalah
olahraga di rumah.
1 Comments
makasih tipsnya kak,,
ReplyDelete