Salah satu hikmah pandemi covid-19 untuk saya adalah jadi banyak yang menyelenggarakan web seminar atau webinar. Salah satu webinar yang saya ikuti adalah tentang cara mudah meningkatkan daya tahan tubuh dengan makanan, dengan pematerinya dr. Phaidon. Webinar ini diadakan oleh Ikatan Keluarga Alumni FK Unpad.
Daya tahan tubuh
atau sistem kekebalan tubuh penting sebagai garda terdepan untuk menangkal terjadinya penyakit.
Penyakit tidak akan mudah menyerang jika daya tahan tubuh kuat. Sistem
kekebalan tubuh atau sistem imun terdiri dari sel-sel tubuh, jaringan, dan
organ tubuh misalnya kelenjar getah bening.
Di masa pandemi covid-19 seperti sekarang, daya tahan tubuh adalah
yang terpenting. Seperti kita tahu, covid-19 adalah penyakit akibat virus yang
baru muncul. Pengetahuan tentang penyakit ini masih sedikit dan masih terus
berkembang karena masih harus banyak dilakukan penelitian. Belum ada vaksin dan
obat untuk covid-19, karena itu daya tahan tubuh mempunyai peran yang sangat
penting.
Sekarang
pemerintah sudah mencanangkan new normal atau kenormalan baru secara bertahap. Sudah
ada pekerja yang kembali ke bekerja di kantor, beberapa mall kembali dibuka,
dan beberapa aktivitas lain akan dimulai kembali secara normal. Protokol
pencegahan penularan covid-19 seperti memakai masker, menjaga jarak dengan
orang lain, hindari kerumunan, dan rajin mencuci tangan harus selalu diterapkan.
Selain dengan protokol yang benar, tentu saja harus diimbangi dengan daya tahan
tubuh yang kuat.
Penelitian menyebutkan bahwa virus corona bisa bermutasi sehingga bisa menimbulkan gejala yang berbeda-beda. Jika kekebalan atau daya tahan tubuh kurang responsif maka bisa berakibat fatal. Meningkatkan daya tahan tubuh dapat dilakukan dengan pola hidup yang sehat, salah satunya adalah dengan menjaga asupan makanan.
Cara mudah meningkatkan daya tahan tubuh dengan makanan sehat
Dari penjelasan
dr. Phaidon, ada beberapa poin yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan daya
tahan tubuh dengan makanan sehat, yaitu:
1. Makan buah 3
kali sehari
“Makan buah 3
kali sehari adalah wajib,” begitu kata dr Phaidon. Buah mempunyai banyak
manfaat bagi tubuh, antara lain:
- Sebagai sumber vitamin untuk proses metabolism tubuh, termasuk untuk memproduksi sel-sel kekebalan tubuh.
- Buah banyak mengandung antioksidan yang berfungsi sebagai perisai untuk menangkal radikal bebas yang dapat merusak sel-sel kekebalan tubuh.
- Dalam buah-buahan terdapat lendir yang mengandung kolagen. Kolagen ini mempunyai banyak manfaat, salah satunya adalah untuk melicinkan sel pencernaan sehingga mengurangi gesekan makanan yang dapat menyebabkan peradangan.
Indonesia adalah
negara yang mempunyai beraneka ragam buah-buahan, sehingga bukan hal yang sulit
untuk menyediakan buah di meja makan
setiap hari. Tak harus yang mahal, pilih saja buah-buahan yang disukai
dan ramah kantong masing-masing. Namun, penderita beberapa penyakit di bawah perlu memperhatikan jenis buah yang dikonsumsi:
- Untuk penderita penyakit diabetes, konsumsi buah-buahan yang dapat membantu memperlambat kenaikan gula darah, contohnya adalah timun apel, dan tomat.
- Bagi penderita penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi dianjurkan untuk mengkonsumsi semangka melon dan tomat. Buah-buahan tersebut dapat membantu menurunkan tekanan darah.
- Penderita gagal ginjal hindari buah-buahan yang mengandung natrium, kalium dan fosfor. Beberapa buah yang aman untuk penderita gagal ginjal antara lain strawberry dan blueberry.
2. Pilih sumber
karbohidrat yang sehat
Terdapat dua
jenis karbohidrat, yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.
Karbohidrat sederhana mempunyai rantai
molekul yang lebih pendek sehingga lebih
mudah dicerna. Akibatnya, karbohidrat sederhana lebih cepat menaikkan gula darah (indeks glikemik tinggi). Karbohidrat
sederhana tidak memberikan rasa kenyang yang lama sehingga cepat merasa lapar
lagi.
Sedangkan
karbohidrat kompleks mempunyai rantai
molekul yang lebih panjang sehingga lebih lama dicerna dan memberikan rasa
kenyang lebih lama. Karbohidrat kompleks tidak menaikkan gula darah dengan
cepat sehingga dapat mengurangi risiko diabetes. Beberapa makanan yang
mengandung karbohidrat kompleks adalah oatmeal, ubi, singkong, beras merah,
beras basmati, pasta, dan makanan dari gandum.
Makanan dengan
indeks glikemik tinggi dapat menurunkan kekebalan tubuh. Selain itu juga
meningkatkan risiko penyakit diabetes, hipertensi, dan kekentalan darah.
Beberapa makanan yang sumber karbohidrat sederhana antara lain gula, beras
putih, roti tawar putih, dan pemanis. Sebagai solusinya bisa dengan mengganti gula
dengan madu atau gula aren. Untuk orang Indonesia yang “belum makan namanya
kalau belum makan nasi”, bisa mencoba untuk mengkonsumsi beras merah.
3. Makanan enak,
tidak digoreng
Siapa yang masih
suka sarapan gorengan? Saya sendiri pun
angkat tangan hehe. Gorengan memang enak dan mudah dibuat. Sepanjang jalan pun
banyak penjual gorengan yang menggoda. Namun sayangnya, gorengan adalah makanan
yang tidak sehat, apalagi jika menggunakan minyak yang dipakai berkali-kali.
Proses
menggoreng dapat merusak kandungan nutrisi makanan. Lemak jahat banyak
terkandung dalam gorengan sehingga
meningkatkan risiko obesitas. Lemak
jahat tersebut dapat menyebabkan banyak penyakit antara lain penyakit jantung
dan hipertensi.
Jadi mulai
sekarang cobalah untuk mengganti cara memasak yang sebelumnya sering digoreng. Beberapa cara memasak yang sehat
antara lain dikukus, rebus, atau panggang.
4. Pilih lemak
sehat
Lemak adalah
salah satu nutrisi yang diperlukan untuk tubuh. Beberapa fungsi lemak yaitu
sebagai bahan baku hormon seksual,
mencegah pikun, anti nyeri sendi, dan mencegah obesitas. Beberapa contoh
makanan yang mengandung lemak sehat yaitu alpukat, kelapa, kacang-kacangan
seperti kacang mete, kacang almon tanpa digoreng.
5. Cukup minum air
putih
Mungkin semua
orang sudah tahu bahwa minum air putih banyak manfaatnya untuk kesehatan.
Cukupi kebutuhan air putih sekitar 8
gelas sehari. Kurang minum air putih dapat menyebabkan dehidrasi. Salah satu
tanda kecukupan air dapat dilihat dari warna air kencing atau urin.
Manfaat
mencukupi kebutuhan cairan antara lain membantu metabolisme dan kerja sel dalam
tubuh, mengurangi beban kerja ginjal, memperlancar BAB, membuat kulit wajah
menjadi cerah dan tidak kering.
Mengubah pola
makan menjadi pola makan yang sehat adalah salah satu cara mudah untuk
meningkatkan daya tahan tubuh. Di masa pandemi ini, apalagi jika new normal
diterapkan dan semua aktivitas kembali normal, maka siapa yang kuat yang akan
bertahan. Risiko tertular akan semakin besar jika tidak melakukan protokol
pencegahan dan kekebalan tubuh lemah. Yuk tingkatkan daya tahan tubuh dengan
pola makan sehat.
2 Comments
Setuju banget mbak, banyak seminar atau diskusi di online. Jadi berkah sendiri banyak pilihan menimba ilmu. Tapi kuotanya suka tidak mendukung :D
ReplyDeleteMakanan yang dimakan pun lebih terjamin mbak, karena dimasak sendiri. Apalagi yang masa ibu sendiri. Nikmat luar biasa~
haa, iya kudu modal kuota, itung2 ganti bayar HTM seminarnya :D
Deletesayang sekali jauh dari ibu :(