Rumah produktif, Hexa House, Hexagon City, apa itu semua? Yup, jadi sekarang aku sedang mengikuti kelas bunda produktif di Institut Ibu Profesional. Setelah sebelumnya bermetamorfosis menjadi kupu-kupu cantik di kelas bunda cekatan, kini kami diajak bertualang di Hexagon City untuk belajar menjadi bunda produktif.
Hexagon City adalah kota peradaban yang akan dibangun menjadi kota produktif dengan warga yang kreatif dan solutif. Di dalamnya terdapat banyak warga dengan berbagai passion. Aku sendiri memilih passion kepenulisan saat mendaftar. Melanjutkan hal yang kupelajari sebelumnya yaitu blogging dan untuk belajar lebih dalam seputar dunia kepenulisan. Siapa tahu bisa menerbitkan buku solo kan. aamiin.
Hmm kenapa bentuknya hexagon atau segi enam? Kenapa bukan lingkaran, persegi, atau segi tiga? Jadi, konon bentuk hexagon adalah bentuk yang setiap sudut ruangnya bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin dibanding bentuk lain. Hexagon juga mengingatkan kita dengan sarang lebah yang menghasilkan madu dengan sejuta manfaat.
Nah, minggu pertama di Hexagon City kami diberi tugas untuk membangun Hexa House sesuai dengan passion kami. Jadi, aku akan membuat rancangan rumah berbentuk hexagon di mana aku bisa produktif ketika masuk.
Hexa House Impianku
Dari dulu aku punya keinginan untuk membangun sebuah ruang baca dan ruang menulis yang cozy sehingga aku bisa betah menulis atau membaca. Selama ini aku menulis di kasur, ngedeprok di lantai atau sambil selonjoran di sofa ruang tamu. Tidak ada ruang khusus untuk menulis.
Berhubung sekarang mendapat tugas untuk membangun rumah produktif, aku hanya menggambarkan ruangan-ruangan yang sesuai passionku agar aku produktif berkarya. Jadi ruangan fungsional lain seperti kamar tidur, kamar mandi, dll tidak aku masukkan. Yak, mari mengkhayal, siapa tahu bisa terwujud seperti rumahnya Lionel Messi.
Dalam rumah produktif hexa house, aku ingin ada beberapa ruangan, yaitu:
1. Ruang baca atau perpustakaan
Sejak dulu aku ingin mempunyai perpustakaan mini di rumah. Di mana aku bisa membaca buku atau novel dengan khusyuk dan nyaman. Ruangan yang terang dengan jendela atau kaca yang besar sehingga cahaya matahari bisa masuk dan menghadap ke taman. Dilengkapi dengan sofa empuk, sungguh aku akan betah leyeh-leyeh sambil baca buku di ruang ini.
2. Ruang menulis dan mediagrafis
Seperti yang sudah kusebutkan di atas, aku tidak punya ruang khusus untuk menulis. Jadi, salah satu impianku adalah membuat ruang kerja untukku menulis atau mengutak-atik media. Dengan begitu aku bisa konsentrasi menulis tanpa backsound dan iklan-iklan lain.
3. Ruang berkarya bersama anak
Buibu apakah di rumahnya ada ruangan khusus untuk anak eksperimen? Enak ya jika ada. Di rumahku sekarang, semua ruangan adalah ruang main anak. Mainan dan segala perintilan si bocil bisa migrasi ke semua ruangan, mulai dari kamar tidur, ruang tamu, bahkan kamar mandi. Udah kayak kapal pecah kalau si bocil mulai bereksperimen.
Sungguh kuingin menyediakan satu ruangan untuk berkarya bersama anak. Ruangan yang berisi berbagai buku anak, mainan edukatif, media belajar, dan peralatan bebikinan. Jadi, di ruangan itu juga bisa jadi laboratorium untuk anak serta aku bisa punya quality time bareng si bocil.
4. Ruang kesehatan
Berhubung profesiku yang berhubungan dengan latar pendidikan adalah di bidang kesehatan, aku ingin membuat ruang kesehatan, misalnya ruang praktik. Keinginan untuk mendirikan praktik mandiri belum terwujud hingga sekarang. Tidak hanya ruang praktik untuk pengobatan, tapi juga fokus ke preventif dan promotif. Jadi bisa untuk mengadakan seminar atau penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.
5. Ruang me time
Ada kalanya pikiran mumet dan badan ingin rebahan sambil nonton film atau drakor demi menjaga kewarasan. Sebenarnya, kamar tidur saja sudah cukup sih. Biasanya aku nonton di kamar sambil rebahan. Namun, kalau ingin sambil ngemil biasanya remahan cemilannya berserrakan di kasur, bikin gatal. Jadi, punya ruang me time untuk sekadar nonton sambil ngemil cantik sepertinya adalah ide yang tak kalah bagus.
6. Dapur
Sebenarnya aku tidak terlalu suka masak. Namun, kadang-kadang walau sangat jarang aku ingin mencoba resep baru. Apalagi sekarang aku mulai mengkomersilkan beberapa masakan. Ya siapa tahu dapur adalah jalan produktifku yang lainnya. Coba aja dulu hehe.
Yap, itulah enam ruangan yang aku inginkan di rumah produktifku. Semoga ada rezeki untuk membuatnya menjadi nyata.
0 Comments