Tidak terasa sudah memasuki pekan
ke-6 tahap kupu-kupu, jika menengok ke belakang banyak sekali kemajuan saya
dalam belajar ngeblog. Saya masih ingat bagaimana tampilan blog saya ketika
pertama kali mulai program mentorship. Template bawaan tanpa ada polesan, tata
letak yang belum rapi, navigasi halaman belum oke, pokoknya seadanya banget.
Beruntung saya mendapat mentor yang
mau membimbing saya ke jalan yang lurus untuk memperbaiki blog saya. Kini blog
saya sudah jauh lebih baik dari waktu
pertama mulai mentoring dulu. Template sudah saya ganti dengan yang lebih eye
catching, navigasi halaman sudah saya atur agar terlihat jelas, tata letak halaman
blog juga sudah saya atur sesuai selera saya. Semua itu adalah hasil bertanya kepada
mbak mentor yang baik hati, dan tentu saja dipraktikkan. Bukan sekadar bertanya
terus ya sudah, apalah artinya teori tapi tidak dikerjakan? Walaupun sudah banyak kemajuan, tapi saya tetap harus terus belajar.
Setelah melalui beberapa tahapan seperti self assessment, menentukan tujuan ngeblog, menentukan action plan, dan merayakan kesalahan, kini saatnya merayakan kemajuan. Setiap kemajuan atau kesuksesan di pekan ke-6 dicatat setiap harinya, walaupun kesuksesan kecilpun. Karena langkah besar dimulai dengan langkah kecil. Kata Bu Septi, cukup lakukan selama 15 menit saja setiap hari dengan konsisten maka akan ada perubahannya. Daripada melakukan lama dalam 1 hari, tapi besoknya sampai beberapa hari nglokro, tidak konsisten. Dan konsisten inilah yang juga masih menjadi PR saya, agar semakin bisa mengalami kemajuan belajar ngeblog.
Kemajuan Belajar Ngeblog di Pekan ke-6
Di pekan ini saya berhasil menulis satu tulisan setiap harinya. Apalagi dengan adanya challenge dari mentor saya, Mbak Marita, saya jadi lebih semangat untuk menulis di blog. Selain di blog, saya juga menulis artikel pesanan, hal itu juga saya jadikan indikator kesuksesan.
Di tabel tersebut ada isian tentang kunci sukses hari ini. Saya jadi menyadari beberapa faktor yang mempengaruhi kesuksesan saya dalam dunia tulis-menulis, khususnya di blog. Berikut beberapa di antaranya:
1. Ide tulisan
Dalam dunia menulis, ide tulisan bagaikan ruh dalam tulisan. Ketika ide dan poin-poin yang ingin ditulis sudah terbayang nyata di kepala, maka ketika buka laptop secara otomatis jari akan menari-nari dengan gemulai untuk menuangkan apa yang ada di pikiran.
Berbeda ketika sedang stuck, tidak ada ide, maka justru akan terasa ruwet di kepala,. Ingin nulis tapi apa yang mau ditulis? Ujung-ujungnya kesal sendiri karena tidak berhasil menghasilkan tulisan. Begitu juga ketika sudah ada ide, tapi belum terbayang kerangka tulisan atau poin-poin yang akan dibahas, jadinya ketik-hapus, ketik-hapus gitu aja terus wkwk.
Oleh karena itu, sebisa mungkin saya belanja ide dulu sebelum menulis dan saya buat list tema tulisan di planner. Selain ide, saya juga membuat kerangka tulisan atau outline walaupun tidak secara tertulis, hanya di pikiran saja. Setidaknya sudah tergambar garis besar tulisannya. Dengan begitu, menulis akan berjalan lancar jaya dan tidak memakan banyak waktu.
Namun, saya tidak selalu bisa mendapat ide dengan mudah. Biasanya saya mendapat ide dari membaca buku atau artikel, menonton film atau serial, mengikuti seminar, juga dari peristiwa atau pengalaman. Hal ini juga menjadi tantangan saya, untuk menciptakan ide-ide baru beserta outline tulisan agar bisa menulis cepat dan bisa menghemat waktu.
2. Ketersediaan waktu untuk menulis
Ada ide tapi tidak ada waktu, ya tetap di angan-angan saja tulisannya. Salah satu tantangan saya dalam menulis adalah manajemen waktu. Mengingat saya juga harus mengerjakan beberapa pekerjaan domestik dan mengasuh anak.
Saya menyiasati hal ini dengan mencoba bangun lebih pagi. Seperti pagi ini, sebelum subuh saya sudah menyelesaikan dua artikel pesanan. Manajemen waktu yang benar juga masih menjadi PR saya, agar bisa membagi waktu untuk keluarga, menulis, dan pekerjaan rumah, belum lagi jika nanti saya kembali praktik di klinik.
3. Mood dan semangat
Pekan lalu mood saya sangat tidak bagus sehingga mempengaruhi semangat menulis. Selama lebih dari seminggu saya tidak mengupdate blog. Ada beberapa hal yang bisa mengganggu mood dan menurunkan semangat, yaitu kondisi badan yang terlalu lelah, masalah eksternal, dan faktor hormonal.
Kita hanya perlu mengubah kondisi yaang bisa dikontrol. Dalam hal ini menjaga kesehatan badan dan tidak membiarkan masalah eksternal merontohkan semangat. Namun, praktiknya tidak semudah itu. Mood saya bisa dengan cepat berubah jika ada kondisi yang tidak seideal yang saya harapkan. Ternyata masih banyak tantangan saya.
Gambaran perasaan pekan ke-6 dan testimoni orang sekitar
Hari Jumat lalu saya menuliskan cerita tentang cara ibu saya mengatur keuangan. Saya tunjukkan tulisan itu kepada ibu saya dan mendapat tanggapan positif. Ibu saya berkata bahwa beliau jadi ingat ucapan salah satu dosen saya entah saat wisuda atau sumpah dokter, kurang lebih begini bunyinya, "Tidak usah buru-buru menyuruh anaknya praktik. Jadi dokter tidak harus praktik." Saya sendiri justru tidak ingat ada dosen yang berkata begitu tapi ibu saya ingat. "Ternyata bisa jadi penulis juga," begitu lanjut ibu saya.
Dulu sepertinya ibu pernah sedikit kecewa karena saya terkesan tidak serius menjalani peran sebagai dokter. Kadang praktik kadang tidak, tergantung situasi dan kondisi. Saya justru menunjukkan ketertarikan saya di bidang menulis akhir-akhir ini. Dan alhamdulillah sepertinya ibu saya mulai ridho. Karena itu saya gambarkan hari Jumat itu dengan gambar "grateful".
Hari Sabtu sampai Senin Mbak Marita memberikan challenge menulis. Hari Sabtu saya berhasil menulis tapi seadanya karena badan saya rasanya sangat lelah. Karena itu saya gambarkan sebagai bunga tapi masih kuncup, belum mekar. Sedangkan hari minggu dan senin saya berusaha lebih baik dalam menulis, dilengkapi dengan gambar dan infografis. Hari ini, saya menyemangati diri sendiri untuk menyelesaikan banyak hal, menyelesaikan 5 tulisan pesanan, membuat jurnal bunda cekatan, dan mengerjakan tugas rumah. Semoga saya bisa membagi waktu dengan baik.
Sedangkan Mbak Marita berkata bahwa saya mirip langit malam. Teduh, sunyi, tapi tetap aktif. Aktif memberikan keindahan di malam hari lewat keindahan bulan dan bintang. Masya Allah, saya terharu membaca pesan dari Mbak Marita ini.
Sedangkan untuk testimoni saya bertanya kepada suami. Seperti biasa kami tidak bisa langsung serius. "Aku ada tugas minta testimoni selama ikut kelas buncek ni, gimana testimonimu?" begitu saya mengawali pertanyaan. "Tambah cekot-cekot?" lanjut saya, pak suami hanya mengangguk-angguk sambil cengar-cengir. Selama ini pak suami memberikan plesetan buncek menjadi bunda cekot-cekot jika saya kambuh ngomel-ngomel wkwk.
Secara seriusnya ini jawaban pak suami, "Biasa-biasa aja." Seriuslah, masa nggak ada perubahan, saya protes dong. Lalu dilanjutkan bahwa saya jadi lebih semangat belajar hal baru. Ya mungkin karena pak suami melihat saya mau mengutak-atik blog sendiri padahal dulu selalu ngerecokin, apalagi jika sudah berurusan dengan setting html.
Jadi, selama 6 pekan mentoring blogging bersama Mbak Marita, alhamdulillah saya merasakan banyak kemajuan.
0 Comments