Pandemi Covid-19 mau tak mau mengubah banyak aspek kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, perubahan dalam aktivitas sehari-hari mulai terasa sejak Maret 2020. Sebisa mungkin semua aktivitas dilakukan di rumah secara daring, baik bekerja ataupun aktivitas belajar-mengajar.
Selama berbulan-bulan para pekerja diimbau untuk work from home, bahkan sampai sekarang pun masih ada yang bekerja dari rumah walaupun sudah ada kantor yang menyuruh pekerjanya untuk masuk ke kantor, suami saya misalnya. Aktivitas belajar para siswa pun masih dilakukan dengan pembelajaran jarak jauh.
Dunia literasi pun tak luput dari dampak pandemi covid-19 sehingga perlu beradaptasi dengan new normal atau kebiasaan baru yang sudah diimbau oleh pemerintah. Sebelum membahas lebih lanjut tentang adaptasi kebiasaan baru dalam bidang literasi, sudah tahukah apa itu literasi? Mungkin banyak yang menganggap bahwa literasi adalah tentang membaca dan menulis saja, padahal makna literasi lebih luas dari itu.
Definisi dan Macam-macam Literasi
Menurut KBBI, literasi mempunyai tiga arti, yaitu kemampuan menulis dan membaca, pengetahuan atau keterampilan dalam bidang atau aktivitas tertentu, dan kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup.
Jadi, literasi tidak sekadar membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan mengolah sebuah informasi. Mulai dari memilih dan memilah sumber informasi lalu mengolahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat. Kemampuan mengolah informasi ini masih sangat perlu ditingkatkan agar masyarakat tidak mudah percaya dengan berita bohong atau hoax, juga agar masyarakat tidak menjadi penyebar hoax.
Menurut Kementerian pendidikan dan kebudayaan ada enam jenis literasi yang perlu dikuasai oleh masyarakat, yaitu:
1. Literasi baca dan tulis
Membaca dan menulis adalah bagian dari literasi. Literasi baca dan tulis adalah kemampuan untuk memahami informasi dari tulisan dan menyampaikan gagasan atau ide melalui tulisan. Kemampuan baca dan tulis adalah kemampuan dasar.
Sekarang, seiring dengan kemajuan teknologi, banyak informasi tertulis yang tersebar baik di media cetak ataupun elektronik. Untuk memilih dan memahami informasi yang kita butuhkan tentu saja harus punya kemampuan literasi baca dan tulis. Namun, sepertinya kita tidak perlu lagi khawatir karena kemampuan ini diajarkan di sekolah. Hanya perlu menambahkan cara berpikir kritis saja agar bisa memilah sumber informasi yang valid dan tidak termakan hoax.
2. Literasi numerasi
Literasi numerasi adalah kemampuan untuk memperoleh, mengolah, menginterpretasikan, dan mengkomunikasikan berbagai macam simbol dan angka matematika untuk memecahkan masalah praktis dalam kehidupan sehari-hari. Secara sederhananya literasi numerasi ini adalah kemampuan untuk mengaplikasikan konsep matematika atau berhitung dalam kehidupan.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak hal yang membutuhkan perhitungan numerasi, misalnya menghitung kebutuhan finansial, menakar timbangan saat berbelanja, atau dalam pekerjaan profesional.
3. Literasi sains
Literasi sains adalah kemampuan untuk mengerti fenomena ilmiah, mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, dan membuat kesimpulan dari fakta yang ada. Dengan adanya literasi sains ini seharusnya kita tidak mudah termakan dengan isu-isu yang belum terbukti kebenarannya.
Apalagi di masa pandemi ini, banyak sekali isu tentang covid-19 yang beredar tetapi tidak terbukti secara sains. Namun, sayangnya masih banyak masyarakat yang percaya begitu saja. Bahkan masih banyak yang menganggap bahwa covid-19 hanyalah konspirasi belaka dan tidak nyata adanya sehingga banyak yang menjadi abai dengan protokol kesehatan. Oleh karena itu, literasi sains masih perlu ditingkatkan.
4. Literasi digital
Kemampuan untuk menggunakan alat-alat digital serta alat komunikasi termasuk dalam literasi digital. Di masa pandemi ini, literasi digital masyarakat perlu ditingkatkan karena banyak aktivitas yang dilakukan secara daring. Jika masyarakat gagap teknologi alias gaptek, maka akan sulit untuk beradaptasi dengan new normal.
5. Literasi finansial
Literasi finansial adalah kemampuan untuk memahami dan membuat keputusan finansial dalam meningkatkan kesejahteraan hidup. Tidak hanya kesejahteraan hidup sebagai individu, tetapi juga sebagai masyarakat.
6. Literasi budaya dan kewarganegaraan
Memahami macam-macam dan perbedaan budaya setiap daerah adalah literasi budaya. Sedangkan pemahaman tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara adalah literasi kewarganegaraan. Dengan literasi budaya dan kewarganegaraan kita akan semakin mengagumi kekayaan budaya Indonesia tanpa saling merasa lebih unggul karena kita adalah satu bangsa.
Meningkatkan Literasi Digital Selama Masa Pandemi
Pandemi ini mungkin mengubah cara kita beraktivitas untuk bertahan hidup, tetapi bagaimana kita hidup tetap bergantung pada diri sendiri. Jangan sampai pandemi membuat kita tenggelam dalam ketidakberdayaan, kita hanya perlu mencari cara lain dan beradaptasi dengan kebiasaan baru untuk menjalani hidup.
0 Comments